Tempat liburan anak di bali

Tempat liburan anak di bali

Bali dikenal sebagai tempat liburan ter-favorite untuk semua orang. Mereka yang memiliki hobby traveling, pasti pernah berkunjung ke objek wisata di pulau ini. Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan di Bali adalah Jimbaran. Berikut rekomendasi tempat liburan anak di bali  :

Tempat liburan anak di bali; wisata di jimbaran

Tempat liburan anak di bali

 

Pantai Kelan

Memiliki pemandangan alam yang indah, warga Jimbaran menyediakan penjualan makanan dan minuman.  Tidak hanya tentang makanan dan minuman yang lezat, dengan setiap fasilits yang ada. Masyarakat di sana juga meyediakan penyewaan binatang unta untuk dinaiki wisatawan, hanya kalangan turis tertentu yang bisa menaikinya karena harga tiket yang mahal mencapai hingga satu juta rupiah.

Sembari menikmati pemandangan laut, menyantap makanan dan minuman, mengendarai unta di sekitar area pantai Kelan, kita bisa melihat aktivitas pesawat di bandara I Gusti Ngurah Rai.

Tidak terlalu jauh dari Pantai Kelan, ada sebuah pasar dipinggir laut yang menjual beragam jenis lauk pauk. Namanya Pasar Kedonganan, biasanya, para turis yang sedang berkunjung ke sini akan membeli lauk pauk seafood.

Sambil menunggu pesanan makanannya di masak, mereka bisa bermain pasir putih dan air laut yang jernih. Tempat ini selalu dipenuhi oleh pengujung dari semua daerah, bahkan, beberapa wisata mancanegara sudah mengenal kawasan ini.

Harga rata-rata ikan yang dijual di Fish Market sekitar Rp. 25,000 per kilogram untuk ikan, Rp. 10,000 per kilogram untuk kerang, cumi-cumi dan udang seharga Rp. 65,000 per kilogram.

Nah, kalau mau membeli ikan segar yang baru sampai dari kapal nelayan, kalian di sarankan untuk datang di pagi hari.

 

Tonton juga Video :

  1. Keramba ikan danau batur kintamani bali – Kuliner Mujair Nyat Nyat di Warung Lokal Pinggir Danau

Pura Luhur Uluwatu

Wisata menarik jimbaran bali selanjutnya, yaitu Pura Luhur Uluwatu. Pura yang terletak di atas batu karang yang terjal, pada mulanya digunakan untuk tempat memuja pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan.

Pura eluhur ini dipercayakan umat Hindu sebagai penyangga dari sembilan mata angin dan digunakan untuk memuja pendeta suci umat Hindu yang datang ke Bali pada tahun 1550 untuk mengakhiri perjalanan sucinya di tempat tersebut dan menamainya Moksa atau Ngeluhur.

Sebelum masuk ke tempat wisata ini, kita diharuskan untuk mengenakan kamen dan selendang Bali untuk menghormati kepercayaan mereka sesuai dengan sejarah Pura Leluhur Uluwatu. Ketika melintasi hutan kecil, kita bisa berfoto-foto dengan monyet liar yang berkeliaran di daerah itu.

Tiket masuknya dikenakan biaya seharga Rp. 30,000 untuk yang dewasa dan Rp20.000 untuk anak-anak usia 6-12 tahun bagi turis domestik. Tentunya, tarif wisata asing lebih mahal daripada yang domestik. Tiket dewasa dinaikkan menjadi Rp. 50,000 untuk yang dewasadan anak-anak senilai Rp. 30,000 rupiah.

Pulau Bali, terkenal dengan ikonik seribu pura memiliki banyak tempat terbaik untuk menikmati sunset. Salah satu objek yang bisa menyaksikan matahari terbenam adalah Uluwatu Temple.

Sembari menikmati matahari terbenam yang sangat indah, kita juga bisa menyaksikan tarian istimewa yaitu Tari Kecak.

Apa sih itu Tari Kecak?

Tari kecak adalah tarian asal Bali, jenis tarian ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola lingkaran dan irama tertentu sambil menyerukan, “cak, cak, cak,” serta mengangkat kedua lengannya.

Para penari mengenakan busana adat bermotif seperti papan catur yang ditaruh di pinggang, diantara mereka juga memeran sebagai tokoh-tokoh yang ada. Indahnya belajar sejarah Indonesia dengan ribuan tarian adat dari berbagai daerah nusantara.

Nah, setelah acaranya selesai, kalian diperbolehkan untuk berfoto-foto dengan para penari dan pemain tokoh-tokoh Ramayana.

 

Pantai Melasti

Pantai Melasti yang berlokasi di Ungasan mempunyai sejarah yang unik juga lho! Berada di bawah ketinggian tebing tinggi yang dulu konon katanya adalah sebuah bukit yang terbelah menjadi dua, tempat ini dijadikan sebagai kawasan hiburan. Pengunjung akan menemukan keindahan alam sekaligus budaya Bali itu sendiri.

Asal usul nama Melasti diciptakan dari salah satu upacara adat yang biasanya dilakukan setahun sekali sebelum merayakan hari raya Nyepi. Masyarakat berinisiatif untuk membangun sebuah objek wisata dan beri nama tempat tersebut dengan sebutan Melasti; jadilah Pantai Melasti.

Saat air laut surut, terlihat ada rongga-rongga kecil yang berbentuk seperti kolam kecil berwarna hijau. Pada saat-saat tertentu, air akan mengalir turun ke tebing, khususnya pada musim hujan atau jadwal pengairan irigasi.

Pantai ini juga memiliki keindahan bawah laut yang dapat digunakan untuk snorkeling, tersedia penyewaan alat snorkeling bagi yang tidak mempunyai alat untuk melihat keindahan laut Bali.

Para pengujung yang ingin melakukan foto prewedding, Pantai Melasti adalah salah satu tempat yang diincar orang karena memiliki banyak spot untuk berfoto-foto.

Ternyata, ada hiburan yang lain selain snorkeling dan bermain pasir. Wisatan bisa menggunakan wahana yang tersedia dengan biaya yang murah untuk turis domestik. Salah satu wahana yang perlu dicoba adalah paralayang. Ada yang berani dengan ketinggian?!

 

Baca Juga artikel lainnya : 

  1. 8 Rekomendasi Hotel Murah Di Bali

Garuda Wisnu Kencana

Tujuan berikutnya yang kita akan kunjungi adalah monumen Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa dikenal dengan sebutan singakatan GWK. Tidak terlalu jauh dengan Pantai Melasti, Garuda Wisnu Kencana Park ini sebenarnya tidak terletak di desa adat Jimbaran melainkan di Ungasan. Namun, karena lokasinya yang berdekatan dengan Jimbaran, maka lokasi tersebut dimasuki di daftar lokasi wisata di Jimbaran.

Monumen sekaligus taman budaya ini adalah salah satu ikonik Bali karena memiliki patung dewa terbesar di Indonesia. Patung yang sering dicari banyak orang, memiliki ketinggian 121 meter,bisa dilihat ketika kita memasuki jalan tol Bali Mandara atau lewat jalur lain.

Adalah patung tertinggi ketiga di tanah air, Garuda Wisnu Kencana dibangun oleh arsitek asal Bali bernama I Nyoman Nuarta. Monumen ini berada di dalam kompleks perumahan Taman Budaya GWK di Uluwatu.

Proyek pembangunannya mulai digagas sejak era kepresidenan kedua Soeharto yakni pada tahun 1989. Digagas oleh seseorang seniman sekaligus arsitek dari Bali.

Pada tahun 1990 ide yang di rangkai oleh I Nyoman Nuarta disetujui oleh Presiden Soeharto, namun proses pembangunan dihentikan karena adanya krisis moneter pada tahun 1998 silam.

Penyebab hentinya pembangunan bukan hanya karena krisis moneter tapi juga sempat menuai kontroversi dari pemuka Hindu di Pulau Dewata.

Akhirnya, setelah melewati berbagai tantangan dalam pembangunan proyek, manajemen kepemilikan Yayasan Garuda Wisnu Kencana Bali diambil ahli oleh PT. Alam Sutera Reality Indonesia yang merupakan perusahaan pengembang property di Indonesia.

Nyoman, sebagai pengagas GWK tetap ditugaskan untuk menyelesaikan tanggungjawabnya. Pemilihan nama Garuda Wisnu Kencana mengacu pada patung yang berbentuk dewa Wisnu mengenakan mahkota emas dan burung garuda berukuran besar, kencana sendiri memiliki arti nama emas.

Dewa Wisnu sendiri memiliki symbol kepercayaan bagi umat Hindu yaitu dipercayai sebagai dewa pemelihara, sedangkan burung garuda yang dikendarainya menjadi bagian dari kisah Garuda dan Kerajaannya.

Bercerita tentang rasa bakti dan pengorbanan buru Garuda dalam menyelamatkan Ibunya dari perbudakan yang pada saat itu ia dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung tersebut selesai dibangun pada September 22 tahun 2018 dengan biaya yang cukup banyak sebesar Rp. 450 Trilliun. Uniknya, GWK dinobatkan sebagai patung tertinggi di dunia setelah The Spring Temple di Cina dan Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.

Area ini biasanya digunakan untuk mengadakan acara besar seperti KTT G20 yang diadakan selama beberapa bulan lalu. Ribuan penari yang berpentas di presidensi G20 tersebut.

Para pengunjung juga bisa melakukan wisata kuliner di area restoran Garuda Wisnu Kencana. Mereka akan menemukan jenis-jenis makanan, mulai dari restoran khas Bali, chinese, western dan warung lainnya.

Tidak hanya wisata kulinernya saja yang menjadi daya tarik GWK, pengelola wisata Garuda Wisnu Kencana juga menyediakan studio foto. Buat kalian yang ingin mencetak foto atau berfoto mengenakan busana adat Bali, di sinilah tempat dimana kalian bisa pilih latar belakang yang sesuai dengan keinginan.

Di sekitar studio foto, terdapat juga toko souvenir yang bisa dikunjungi setelah berfoto-foto. Wisatawan yang mengujungi kawasan tersebut pasti ingin membeli oleh-oleh.

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana bukan hanya sekedar tempat untuk bersenang-senang saja, tapi juga bisa menjadi tempat untuk beristirahat. Pihak setempat menyediakan penginapan dengan harga yang bisa dijangkau pariwisata.

Kalau kalian ingin mencoba menggunakan bus yang sudah disediakan oleh pemerintah, kalian bisa menggunakan transportasi tersebut melalui halte Denpasar yang berada di Gor Melati Denpasar.

Berkeliling di taman budaya ini, kamu bisa menyewa kendaraan Segway mini yang dapat berfungsi sebagai alat yang bisa menemani kamu berwisata di kawasan yang memiliki luas tanah 240 hektar.

Bagi pengemudi yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor akan dikenakan biaya sesuai dengan tiket masuk. Kalian tidak perlu khawatir, karena tempat ini memiliki lapangan parkir yang luas dan aman.

 

Baca Artikel lainnya juga tentang :

  1. Bedanya Pohon Kelapa Yang Tumbuh Di Pesisir Pantai Dengan Dataran Tinggi
WhatsApp
Facebook
Twitter

Leave A Reply

Terbaru