Untuk Anda yang saat ini sedang berpikir untuk membuka usaha di bidang kuliner dan sedang mencari tips membangun usaha, Anda berada dalam artikel yang tepat. Apalagi usaha yang anda ingin bangun merupakan usaha kuliner tradisional khas Bali. Simak terus cerita bagaimana pengusaha ini membangun usaha dalam artikel ini ya!

Sebelum kita membahas terlalu jauh, tahukah Anda bahwa usaha kuliner sate lilit ini berpeluang untuk dijadikan ide usaha karena sifatnya yang selalu akan dibutuhkan oleh masyarakat? Baik itu sebagai konsumsi sehari-hari maupun untuk keperluan di hari raya.
Sate lilit berasal dari kata ‘lilit’ yang artinya ‘dibelit’. Sate Lilit dengan cita rasa bumbu khas Bali pedas manis ini dibuat dengan beberapa jenis daging seperti daging babi, ayam, sapi hingga ikan laut. Tak hanya cara pengolahan dan penyajian yang berbeda dengan sate pada umumnya, bumbu yang dipakai pun berbeda.
Jika sate tusuk memakai bumbu kacang, sate lilit memakai bumbu basa genep yang dicampur dengan adonan daging dan kelapa parut. Warna kuning keemasan yang menjadi ciri khas sate ini pun dihasilkan dari kunyit yang berasal dari basa genep tadi.
Salah satu pengusaha sate lilit yang sukses asal Bali adalah usaha Sate Lilit Men Ari. Kepada tim wisatausaha sang Pemilik I Wayan Arsa Dewa menuturkan cerita jatuh-bangun usaha yang nama usahanya berasal dari nama asli sang Ibu ini.
Baca Juga : 5 Tips Traveling Bersama Anak, Perjalanan Jadi Aman dan Menyenangkan!
BERAWAL DARI COBA-COBA SATE LILIT MEN ARI

Jika biasanya sebuah usaha datang dari pemikiran panjang dan ancang-ancang persiapan, Sate Lilit Men Ari justru ada karena sang pemilik Wayan Arsa iseng untuk mencoba berjualan luluh sate. Saat pertama kali mencoba berjualan, Ia membeli adonan sate di tempat yang menurutnya enak di rasa. Dengan bekerja sama dengan 2 orang adiknya Ia memulai perjalanan Usaha Sate Lilitnya dengan modal Rp 500.000,-. Modal tersebut Ia pergunakan untuk membeli alat panggangan.
Seminggu setelah usaha tersebut berjalan, Wayan Arsa bukannya untung malah buntung. Namun Wayan Arsa tak patah semangat, Ia mencoba kembali dengan meminta resep kepada Ibu Chandra, yang merupakan Ibu dari salah satu temannya. Resep pun dikantongi dan Made Arsa kembali memulai dari awal berjualan sate lilit dengan resep berbeda.
“Ini resepnya unik, lain daripada yang lain. Daging ayam 50 kg,bumbu 1 centong, cabe satu centong. Iya satu centong, habis itu cabe satu mangkok, bumbu-bumbu lain seperti garam dan seperti yang lainnya itu pakai takaran sendok. Nah di sana saya memberanikan diri untuk mencoba, jadi kita coba,” jelas Made Arsa. Hasil yang didapatkan serupa, Ia malah merugi dengan hasil adonan yang dihasilkan jauh dari ekspetasi. Made Arsa pun merugi sampai dengan nominal 3,5 juta, angka yang fantastis untuk ukuran usaha yang baru seumur jagung.
Percobaan kedua pun menghasilkan hal serupa. Walaupun diiringi degan perubahan takaran, namun keberuntungan belum berpihak padanya. Semangat dan keoptimisan Wayan Arsa pun mulai memudar.
RESEP SANG IBU MENJADI PENYELAMAT SATE LILIT MEN ARI
Ditengah ambang keputusasaan. Sang Ibu atau yang akrab disapa Men Ari justru menyimpan “amunisi” yang sanggup menyelamatkan semangat Made Arsa dalam usaha sate lilitnya. Sang Ibu ternyata sudah lama menjadi orang yang membuat sate lilit di setiap kegiatan acara pernikahan maupun upacara agama. Resep yang Ia pakai pun merupakan resep turun-temurun dari leluhur terdahulu.
Menjadi angin segar bagi usaha Made Arsa. Ia langsung mencoba mencampurkan resep dari Sang Ibu dan resep yang Ia coba sendiri. Hasilnya di luar ekspetasi, rasa yang dihasilkan menemui ekspetasi konsumen Made Arsa. Sejak saat itu, usaha sate lilit ini pun diberi nama Sate Lilit Men Ari.
Baca Juga : Mengulas Fun Fact Seputar Taman Edelweis Bali yang Jarang Diketahui
KESUKSESAN DAN CIBIRAN SATE LILIT MEN ARI
Made Arsa yang mempunyai latar belakang pendidikan S2 sempat menerima ejekan dari rekan-rekannya yang memilih berkarir di bidang bukan usaha. Namun, hal tersebut membuat Wayan Arsa jengah dalam mengembangkan usaha bisnisnya. Tidak sia-sia, buah keringat Wayan Arsa pun berbuah manis. Kini Sate Lilit Men Ari berhasil mencapai omset ratusan juta dengan 32 kemitraan. Hal ini didukung oleh rasa yang membuat pelanggannya jadi berlanggganan dan ditambah pesanan orang saat menjelang upacara di Bali.
Tentunya dalam memulai sebuah usaha kita perlu untuk sedikit gagal diawal dan perlu beberapa kali percobaan sampai akhirnya menemukan rasa yang pas. Untuk Anda yang saat ini sedang berpikir ingin membuka usaha di bidang kuliner tradisional dapat mengambil ilmu-ilmu dari Sate Lilit Men Ari ini dan jangan lupa untuk selalu pantau cerita-cerita usaha terkini inpiratif lewat youtube dan website Wisata Usaha!