Oma Yustin sang Kreator Cendol De Keraton di Bali
Usaha minuman merupakan satu dari banyaknya ide usaha yang pasarnya luas di Indonesia, didukung oleh Indonesia yang merupakan negara tropis dengan cuaca panas sehingga membuat orang-orangnya gemar minum es. Tentu tak aneh rasanya melihat berbagai produk minuman kekinian dapat berhasil laku secara masif di Indonesia.
Persaingan di industri minuman ini pun menjadi ketat dan menghasilkan banyak inovasi minuman kekinian. Namun, bagaimana jika ada minuman tradisional yang justru berhasil bersaing dengan minuman kekinian saat ini? Cendol De Keraton merupakan salah satu UMKM yang berhasil memperluas tren bisnis cendol di Bali. Lantas, bagaimanakah sejarah Oma Yustin sang perintis usaha dalam membangun usaha sampai berhasil eksis sampai sekarang?
Baca juga: Kaliadrem Bali, Jajanan Tradisional Bercita rasa Manis Produksi Desa Tegaljadi
MERINTIS DARI NOL – Cendol De Keraton
Oma Yustin, begitu sapaan orang-orang kepada sang kreatorCendol De Keraton. Oma Yustin yang sudah memasuki usia 70 tahunnya itu memiliki banyak cerita penuh inspirasi saat Ia memulai berjualan Cendol De Keraton. Saat baru merintis, Oma Yustin bercerita kesana-kemari mencari outlet-outlet yang dapat Ia sewa ataupun bagi hasil, sembari menjemput bola dengan berjualan di lapangan untuk mencari pelanggan secara langsung.
Tidak kenal lelah, bersama anak-anaknya, Oma Yustin menjajakan Cendol De Keraton dari satu tempat ke tempat lain walau tak jarang diremehkan bahkan dibandingkan dengan pedagang cendol lainnya yang memasang harga lebih murah, hal tersebut tak membuat Oma Yustin gentar, justru menjadi pemacu Oma untuk berusaha lebih keras dalam menjajakan Cendolnya yang memang berbeda dari Cendol-Cendol kebanyakan dari segi rasa, kualitas dan harga. Untuk di kegiatan pameran, Oma Yustin mematok harga Rp 9.000/gelas cendol.
Cendol De Keraton memiliki nama yang unik, nama Keraton mencirikan kerajaan, melalui arti tersebut Oma Yustin memiliki misi untuk memperlakukan pembeli seperti raja dalam keraton atau kerajaan. Hal ini dapat dilihat pada gerobak atau tempat Cendol De Keraton yang dibentuk dan dihias mirip seperti dagangan jaman dulu yang kerap dipakai untuk melayani warga kerajaan dengan sentuhan kesan mewah sehingga pembeli mendapat kesan dilayani bak raja dan ratu.
Rahasia Untuk Tetap Eksis
Memasuki usia yang tak lagi muda, tidak membuat semangat berjualan Oma Yustin memudar, justru kepopuleran Cendol De Keraton semakin meningkat, ini berkat bekal rasa senang, doa dan usaha Oma dalam menjaga kualitas dengan tidak pernah merubah takaran dalam pembuatan es cendol, selain itu dalam menangani pembeli yang terkadang suka membandingkan antara Cendol De Keraton dan cendol lainnya Oma Yustin memiliki cara tersendiri dalam menanganinya yang membuat pembeli alih-alih jengkel karena harga yang ditawarkan lebih mahal namun justru menjadi gembira.
Baca juga: Mie Kelor (Moringa oleifera), Inspirasi untuk Generasi Muda
Saat menerima tantangan seperti saingan atau pembeli yang cerewet pun Oma berpesan jangan pernah mundur. Setidak-tidaknya walaupun menemui permasalahan atau tantangan yang membuat jengkel, kita sebagai pelaku usaha harus tetap senyum dan mencoba mengatasinya dengan cara yang lembut dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Selalu mempunyai keinginan untuk belajar juga membuat sang kreator tidak tertinggal oleh zaman. Seperti kata orang bijak bahwa belajar tidak pandang usia, Oma Yustin di usianya yang sudah memasuki lanjut usia justru senang mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan usaha bisnis. Hal ini Ia lakukan untuk selalu tahu akan jaman kekinian, agar usaha Cendol De Keraton tetap relevan di pasar makanan dan minuman.
PESAN BAGI ANAK MUDA
Oma Yustin juga peduli akan anak-anak muda yang ingin memulai usaha. Ia berpesan agar anak muda harus semangat dalam membangun usaha. Jangan sampai cepat menyerah di kala sepi pembeli. Tetap harus berjualan mau sepi atau pun tidak, disanalah tempat untuk belajar memikirkan strategi agar produk yang dijual ada yang beli dan dapat menjadi besar seperti Cendol De Keraton.
Khusus untuk Cendol De Keraton, Oma Yustin berkeinginan untuk Cendol De Keraton ini supaya tetap eksis walaupun dirinya di masa depan nanti sudah tidak ada dan akan tumbuh oma-oma yang lain walaupun di usaha jenis lainnya.
Nah, bagaimana setelah membaca kisah Oma Yustin ini tentu rasanya ingin mencoba memulai sebuah usaha juga bukan? Bagi Anda yang masih menjadi anak muda tentu tidak ada salahnya untuk mencoba usaha sedari sekarang. Tidak ada salahnya mencoba dan belajar dari tantangan dan kesalahan yang ditemui saat mencobanya.
Simak terus kisah-kisah inspiratif usaha di Bali hanya di Website dan Kanal Youtube Wisata Usaha ya!