Infinity Coffee Kedai kopi yang hits di pinggir laut Sanur Bali

Infinity Coffee & Roastery sanur

Denpasar – Infinity Coffee Kedai kopi yang hits pinggir laut, salah satu tempat yang cocok buat anak muda nongkrong ada di daerah Sanur nih!

Namanya Infinity Coffee berlokasi di pinggir Pantai Matahari Terbit. Warung kopi tersebut didirikan pada tahun 2016, mereka bekerjasama dengan petani lokal untuk menciptakan kopi otentik yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Darimanakah awal mula Infinity Coffee ini?

Gusti Bagus, pemiliki Infinity Coffee memiliki cerita sebelum dia akhirnya menjadi pengusaha UMKM di kawasan Pantai Sanur. Jauh sebelum dia membuka usaha tersebut, ia bekerja sebagai supir pribadi di bidang furniture. Karena sudah terbiasa mengantar klien-kliennya, pasti dia ditawarkan untuk minum kopi.

Infinity Coffee & Roastery sanur

Ia memiliki impian untuk membangun sebuah bisnis kopi pada tahun 2013, Gusti juga sudah mengafirmasikan tentang bisnis yang akan dijalaninya saat itu kepada atasannya. Waktu itu, ia menamai kedai kopinya “Kopi Menyan.”

Dia sempat memikirkan ide untuk menjual kopi dari air tirtha (air suci) yang biasanya digunakan untuk membersihkan diri dari kotoran ataupun kecemasan pikiran. Ia berpikir bahwa air kemenyan juga bisa digunakan untuk menyeduh kopi. Dengan demikian, ia bisa memiliki nilai jual yang unik ada di kedai kopi yang akan di buka.

Infinity Coffee & Roastery sanur

Untungnya, ia menyempatkan diri untuk berkonsultasi dengan saudaranya bahwa ia aingin membuka sebuah kedai kopi. Ia menanyakan tentang nama kedai yang akan di bukan, dan ketika Gusti Bagus menjawab pertanyaan tersebut, saudaranya terkejut dengan nama yang akan digunakannya.

“Aku mau buka kedai kopi.” Kata Gusti Bagus

“Apa namanya?” Tanya saudara perempuannya

“Nama kedainya adalah Kopi Menyan!” Ujarnya lagi

“Apa? Kopi Menyan? Kamu mau jualan klenik apa?!”

“Aku mau jualan kopi!”

Klenik adalah sebuah aktifitas mistis yang meminta bantuan terhadap dukun atau roh leluhur dan beridentik dengan hal-hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif.

Karena zaman dulu, orang-orang menggunakan cara yang hampir sama dengan proses pembuatan kum-kuman tersebut. Mengambil airnya saja, sehingga ketika kita seduh kopinya akan ada aroma menyannya.

Tiga hari sebelum dibuka, dia mengganti nama Kedai Kopi Menyan menjadi Infinity Coffee. Pada saat membuka kedai tersebut, ia mendapatkan sebuah inspirasi saat ia sedang menyortir green bean.

Dia menemukan sebuah biji kopi yang menempel satu dengan yang lain dan berbentuk seperti angka delapan, seperti logo infinity.

Maka dari itu, ia memutuskan untuk menggunakan kata infinity itu untuk nama kedai kopi barunya. Karena lokasinya juga berlokasi di pinggir pantai, dengan pemandangan yang luas.

Dia berkeinginan berharap bahwa kedainya bisa beradaptasi dengan situasi apapun tanpa batas. Bagaimana pun juga perkembangannya, bisa tetap flexible.

Ketika membuka tempat nongkrong itu, penggunaan modal awal menguji dalam hal bisnis bisa tidak masuk akal. Biasanya, membuka sebuah usaha khususnya kedai, harus mempunyai uang cadangan untuk tiga hingga enam bulan kedepan. Namun uang cadangan yang dimiliki Gusti Bagus hanya Rp. 200.000 ribu rupiah saja.

Karena bahan produk dan bahan baku semua sudah dibeli, tetapi dia belum memiliki kursi. Jadi, dia menggunakan uang sisa itu untuk membeli kursi tersebut.

Karena kalau dia tidak bergerak, tidak memulai dan tidak melangkah, kedai kopinya tidak akan berjalan dengan baik. Kalau menunda-nunda lagi, tidak aka nada Infinity Coffee.

Tidak memiliki pengalaman membangun sebuah bisnis, Gusti Bagus tetap memiliki prinsip untuk tetap maju walaupun ada banyak tantangan dalam setiap proses yang dijalaninya.

Pada saat itu, dia belum konsisten membuka bisnis, ia masih perlu banyak bantuan dari teman-temannya karena kekurangan biaya untuk membayar kontrak kedai yang ia sewa.

Walaupun hanya beberapa pengunjung yang menghampiri tempat nongkrong itu, ia sangat senang karena bisa melihat pengujung berdatangan.

Infinity Coffee & Roastery sanur

Meskipun berpenghasilan hanya Rp. 60.000 hingga 80.000 ribu, ia tetap mengucap syukur dengan hasil modal awalnya. Bukan hanya tentang penghasilannya saja, ia sempat bertemu dan menghampiri para pengunjung yang sedang bersantai-santai di warung kecil itu. Ada juga pengunjung yang mengapreasiasikan produk kopi tersebut.

Darimana asal usul kopi Infinity Coffee?

Ketika Gusti berkunjung ke Candi Kuning, ada satu hal yang unik yaitu suasananya yang berbeda. Berbicang dengan orang tua yang tinggal lebih lama di desa ini, daerah ini juga menanam tumbuhan kopi, sebelum adanya sayur mayur dan buah-buahan.

Dulu, ketika pertama kali mengunjungi Candi Kuning yang berlokasi di Kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan, Gusti mengira bahwa ketinggiannya masih di bawah 1000 mdpl. Ternyata ketika di cek dengan altimeter, ketinggiannya adalah 1200 mdpl. Lokasi ini merupakan satu-satunya perkebunan kopi yang masih produktif.

Mengambil konsep pinggir pantai di awal pembukaan warung kopi, kafe ini buka pada pukul 06.00 wita hingga pukul 19.00 wita. Sembari menikmati matahari terbit sambil berolahraga dan menghirup udara yang segar di pagi hari.

Semangat yuk untuk bangkit dari masa lalu! Tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang baru. Penyesalan pasti ada, tapi jika kita sudah berdamai dengan setiap kejadian di masa lampau, semuanya akan indah pada waktunya!

Wah…keren ya! Dengan pemandangan laut dan jogging track, kita juga bisa mampir ke kafe sederhana ini. Harga makanan dan minumannya juga tidak terlalu mahal, mulai dari 15 hingga 30 ribu saja! Infinity Coffee

 

yuk simak juga cerita tentang perjalan kami mengulik petani kopi tanah bali

  1. Arabika Kintamani Sampai Robusta Pupuan Petani Kopi Tanah Bali
WhatsApp
Facebook
Twitter

Leave A Reply

Terbaru