Wisata Usaha – Teh Beras Merah dari I Wayan Semara Jaya, salah satu petani di DTW desa Jatiluwih, mengatakan bahwa saat ini mulai pulih, bersamaan dengan itu, teh beras merah yang ia tanam menjadi bidikan wisatawan baik itu dari wisata mancanegara maupun wisatawan domestik.
Cara membuat teh beras merah ini sangat mudah. Pertama-tama sangria butiran beras merah sampai bisa mencium aroma bau harum, setelah mencium aroma harumnya, bisa langsung diseduhkan dengan air panas. Jadilah teh beras merah.
Sebelum adanya pandemik Covid-19, para penjual beras merah ini bisa menjual produk hasil tani mereka dengan target 90 hingga 200 packing teh. Satu packing teh dengan ukuran 200 gram itu dibandrol dengan harga sekitar 20 ribu.
Sekarang, dengan proses peningkatan ekonomi dan parawisata di Bali, mereka mampu menjual sekitar 50 packing yang satu packinya seberat satu kilogram, tentunya dengan harga yang berbeda. Untuk harga pariwisata Wisdom (wisata domestik), mereka menjualnya seharga 25 ribu saja. Sedangkan pariwisata dari luar negeri dikenakan tarif yang lebih tinggi yaitu 30 hingga 40 ribu per kilogram.

Pak Krisna ia karib disapa, mengaku sudah menggeluti pertanian khususnya beras merah sejak 12 tahun lalu. Untuk areal tanam miliknya sekitar 50 are. Biasanya, masyarakat Jatiluwih yang keseluruhan lahan garapan sekitar 200 hektare, akan menanam pada akhir Desember hingga Januari 2021.

Apa itu jatiluwih ?
Jatiluwih memang dikenal sebagai desa yang menghasilkan berbagai macam hasil tani organik seperti beras, sayur, dan buah-buahan. Salah satu hasil unggulannya adalah beras merah organik.
Pola tanam yang dilakukan ialah semi organik. Hasil panen bisa mencapai 3 ton padi kering, bukan kering giling. Masa panennya bisa sampai 5 bulan dari masa tanam, kalau kering paling tidak menghasilkan separuh dari hasil padi kering.
Teh beras merah dari Mangesta Jatiluwih Tabanan sangat terkenal sebagai teh beras merah berkualitas tinggi yang memiliki kandungan gizi tinggi yang membuatnya berguna untuk menjaga kesehatan. Beras merah secara khusus dikenal sebagai bahan makanan yang punya nutrisi vitamin B1 dan mineral yang berlimpah.
Umumnya, beras merah diolah menjadi sajian nasi yang enak dan pulen. Namun saat berkunjung ke Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan Bali, kita bisa menikmati beras merah yang dibuat teh beras yang kaya nutrisi dan berkhasiat bagi kesehatan tubuh.
Teh beras merah sendiri mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan tenaga yang lebih banyak dan menajga perut terasa kenyang dalam waktu yang lebih lama. Kandungan kalorinya pun rendah, jadi jangan khawatir bakal membuat gemuk. Teh ini juga bisa membantu proses pembakaran lemak khusus di bawah kulit.
Selain itu, minuman yang unik ini juga mengandung vitamin, seperti vitamin D yang baik buat tulang, kandungan antioksidan, dan berbagai kandungan zat baik lainnya yang meningkatkan metabolisme tubuh. Sajian yang sangat baik untuk menjaga keseimbangan tubuh kita selagi banyak melakukan aktivitas fisik.
Saat berkunjung ke Jatiluwih, kita bisa mencicipi khasiat teh beras merah di sejumlah kafe atau warung, salah satunya di Warung Dhea. Jadi saat jalan-jalan ke desa yang menjadi situs warisan dunia UNESCO ini, jangan sampai melewatkan kuliner istimewah tersebut.
Teh menjadi jenis minuman yang biasanya dibuat dengan seduhan daun teh. Keberadaan the beras merah dari Jatiluwih ini menjadi bukti betapa besarnya potensi pertanian yang menjadi andalan masyarakat Jatiluwih.
Apalagi, Jatiluwih dikenal sebagai destinasi wisata argo dengan keberadaan tersering sawah yang terlihat sangat makau. Pungunjung juga bisa menyaksikan keindahan pemandangan tersebut sambil menikmati seduhan teh beras merah.

Dengan nutrisi tinggi yang dimilikinya, konsumsi teh beras merah menawarkan banyak manfaat. Kebiasaan minum teh beras merah, bisa membuat tubuh jadi lebih tahan terhadap serangan penyakit kanker yang bisa muncul karena adanya radikal bebas. Teh beras merah juga punya khasiat meningkatkan kecerdasan, kesehatan jantung, menurunkan kandungan kolestrol, serta untuk diet dan kecantikan.
Warna cokelat kemerahan pada teh beras merah bukan didapatkan dari pewarna buatan. Proses pembuatan teh beras merah sepenuhnya dilakukan dengan metode alami, dan tidak akan menjumpai bahan pengawet atau bahan kimia lain. Warna tersebut muncul dari kulit ari yang membungkus beras merah memiliki kandungan antosianin.
Karena disajikan tanpa disertai gula, teh ini memiliki rasa yang pahit. Sebagai pertimbangan, kita bisa memilih untuk membubuhkan gula jawa sebagai pemanis. Penggunaan gula jawa tidak akan mengurangi khasiat dari beras merah. Apalagi, gula jawa sendiri punya khasiat yang tak kalah besar dibandingkan dengan beras merah. Sangat mudah untuk mendapatkan minuman ini, karena hampir sebagian besar warung di desa wisata Jatiluwih menyajikannya.
Yuk, support pejuang UMKM dari berbagai daerah di Indonesia! Dengan bantuan dan dukungan, kita juga dapat banyak pelajaran dari berbagai macam jenis makanan yang unik lho!
Baca juga artikel lainnya :